sejarah perkembangan geografi
disiplin ilmu geografi melewati empat fase utama: determinisme lingkungan, geografi regional, revolusi kuantitatif dan geografi kritis. Determinisme lingkungan adalah teori yang menyatakan bahwa karakteristik manusia dan budayanya disebabkan oleh lingkungan alamnya. Penganut fanatik deteriminisme lingkungan adalah Carl Ritter, Ellen Churchill Semple dan Ellsworth Huntington. Hipotesis terkenalnya adalah “iklim yang panas menyebabkan masyarakat di daerah tropis menjadi malas” dan “banyaknya perubahan padatekanan udara pada daerah lintang sedang membuat
Bangsa Yunani adalah
bangsa yang pertama dikenal secara aktif menjelajahi geografi sebagai
ilmu dan filosofi, dengan pemikir utamanya Thales dari Miletus,
Herodotus, Eratosthenes, Hipparchus, Aristotle, Dicaearchus dari
Messana, Strabo, dan Ptolemy. Bangsa Romawi memberi sumbangan pada
pemetaan karena mereka banyak menjelajahi negeri dan menambahkan teknik
baru. Salah satu tekniknya adalah periplus, deskripsi pada pelabuhan dan
daratan sepanjang garis pantai yang bisa dilihat pelaut di lepas
pantai; contoh pertamanya adalah Hanno sang Navigator dari Carthaginia
dan satu lagi dari Laut Erythraea, keduanya selamat di laut menggunakan
teknik periplus dengan mengenali garis pantai laut Merah dan Teluk
Persi.
Pada abad
Pertengahan, bangsa Arab seperti al-Idrisi, Ibnu Battuta dan Ibnu
Khaldun memelihara dan terus membangun warisan bangsa Yunani dan Romawi.
Dengan perjalanan Marco Polo, geografi menyebar ke seluruh Eropa.
Selama jaman Renaissance dan pada abad ke-16 dan 17 banyak perjalanan
besar dilakukan untuk mencari landasan teoritis dan detil yang lebih
akurat. Geographia Generalis oleh Bernhardus Varenius dan peta dunia
Gerardus Mercator adalah contoh terbesar.
Setelah abad
ke-18 geografi mulai dikenal sebagai disiplin ilmu yang lengkap dan
menjadi bagian dari kurikulum di universitas di Eropa (terutama di Paris
dan Berlin), tetapi tidak di Inggris dimana geografi hanya diajarkan
sebagai sub-disiplin dari ilmu lain. Salah satu karya besar jaman ini
adalah Kosmos: sketsa deskripsi fisik Alam Semesta, oleh Alexander vom
Humboldt.
Di barat,
selama abad ke-20,
orangnya lebih cerdas”. Ahli geografi determinisme
lingkungan mencoba membuat studi itu menjadi teori yang berpengaruh.
Sekitar tahun 1930-an pemikiran ini banyak ditentang karena tidak
mempunyai landasan dan terlalu mudahnya membuat generalisasi (bahkan
lebih sering memaksa). Determinisme lingkungan banyak membuat malu
geografer kontemporer, dan menyebabkan sikap skeptis di kalangan
geografer dengan klaim alam adalah penyebab utama budaya (seperti teori
Jared Diamond).
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda