dampak negatif internet
1.
Bahaya
Pornografi dan Tindakan-tindakan Kekejaman Lainnya
Mengapa saya meletakkan
dampak ini pada urutan yang pertama? Menurut saya pornografi ini merupakan
bahaya laten yang paling berdampak pada perubahan mental, psikologis, serta
perilaku laki-laki dewasa bahkan sudah merambat pada anak-anak di bawah umur dan
banyak menyumbangkan tindak kejahatan-kejahatan di dunia nyata. Ini merupakan
pengamatan dari pengalaman-pengalaman pada terutama teman-teman mahasiswa,
karena perubahan yang terjadi pada diri seorang mahasiswa, yang dulunya sering
diawasi oleh orang tuanya menjadi bebas hidupnya setelah mereka hidup jauh dari
orang tua.
Kalau di dalam dunia
per-televisian, masih ada aparat
seperti KPI (Komisi Penyiaran Indonesia) dan Lembaga Sensor Film yang mengatur bagaimana
sebuah informasi itu layak untuk disiarkan di TV, tetapi tidak demikian dengan
di dunia Internet. Informasi yang menyebar lewat media internet bisa dinikmati
oleh siapa saja, tidak peduli itu orang tua, bahkan anak SD sekali pun sudah
bisa memakainya.
Mudahnya meng-upload file-file yang berisi
konten-konten pornografi menyebabkan kita bisa menemukan dengan mudah file-file
tersebut, tanpa harus sengaja mencarinya. Seperti kalau kita membuka
situs-situs yang berisi informasi yang bermanfaat, tetapi kadang-kadang di
dalamnya ada iklan atau advertisement
dan juga jendela pop-up yang berisi gambar-gambar atau pun file-file yang tidak
senonoh, sehingga sulit untuk menghindarinya.
Dampaknya bila
dikonsumsi oleh anak-anak yang belum cukup umur, mereka bisa saja meniru-niru
adegan-adegan yang mereka lihat dan mempraktikkannya di kehidupan nyatanya. Ini
sudah banyak terbukti di banyak media massa yang banyak mengabarkan tentang
itu. Karena memang pada dasarnya anak-anak itu mempunyai sifat senang meniru.
2.
Budaya
Plagiat dan Menurunnya Kreativitas
Bahaya yang kedua
adalah budaya plagiarism atau
penjiplakan yang melangggar hak cipta. Ini saya letakkan di urutan yang kedua
karena perspektif saya sebagai mahasiswa. Mahasiswa kebanyakan ingin yang
instan-instan, tidak mau repot, sehingga misalnya ketika diberi tugas membuat
makalah, banyak di antaranya yang comot sana comot sini Akibatnya mereka tidak
berkembang dan menjadi mahassiswa yang kurang kreatif. Bahkan yang paling hebat
adalah menemukan e-book materi kuliah sekaligus kunci jawabannya. :D
Informasi yang beredar
di internet juga kadang-kadang tidak bisa dipertanggungjawabkan. Karena siapa
saja bisa menulis dan menyebarkan informasi apa pun, seperti misalnya saya
lewat blog ini, dengan leluasa dan tanpa ada aturan mengikat yang jelas serta
tidak adanya tindakan penegakan hukum yang jelas dan tegas di dunia cyberspace ini. Karenanya kita sulit
untuk membedakan informasi mana saja yang benar dan informasi mana yang salah.
3.
Bahaya
Pembobolan dan Penipuan
Penjahat tidak hanya
ada di dunia nyata, di dunia maya pun orang-orang yang seperti ini banyak
berkeliaran dan tindal kejahatannya tidak kalah berbahaya daripada penjahat
biasa. Tindakan membobol pertahanan seperti hacking dan cracking dapat
menimbulkan kerugian. Kebanyakan adalah kasus pencurian uang, baik itu melalui
pembololan ATM, pembobolan informasi kartu-kartu penting seperti kartu kredit
misalnya. Dalam sekali melakukan aksinya, mereka tidak segan-segan untuk
berbuat yang paling jahat, misalnya mencuri uang sampai miliaran rupiah. Ini
jelas sangat merugikan kita sebagai pengguna akhir yang tidak berdosa ini.
Sedangkan dalam kasus
perdagangan elektronik (e-commerce), tidak
sedikit pelaku-pelaku tindak kejahatan yang tidak segan-segan untuk menipu
orang-orang. Dengan bertindak sebagai penjual fiktif, pelaku kejahatan ini bisa
mengambil uang sebnyak-banyaknya dari orang-orang calon pembelinya tersebut.
4.
Kecanduan
Hal negatif lainnya
akibat penggunaan internet yang kurang bijak adalah kecanduan. Kecanduan ini
bisa mulai dari game online, sampai gemar mengonsumsi gambar-gambar dan
video-video yang tidak patut untuk ditonton. Kebanyakan dari mereka memperoleh
akses internet lewat warung-warung internet (warnet) yang mudah ditemui di
berbagai sudut kota. Dan akses internet di warnet pastilah butuh biaya, dan
kalau sudah ketagihan sering pergi ke warnet maka efek yang kelihatan ya dari
segi financial-nya.
Mereka akan menjadi orang yang suka membuang-buang uang. Bahkan kalau pun
sedang tidak punya uang maka yang terjadi adalah akan melakukan tindakan
negatif.
5.
Mengurangi
Sifat Sosial Manusia
Akibat terlalu sering
nongkrong berjam-jam di depan internet buat chatting-an
atau sibuk dengan situs jejaring sosial, maka yang terjadi adalah orang-orang
ini akan menjadi orang yang sulit untuk bergaul secara langsung atau tatap muka
dengan orang-orang lain di sekitarnya. Mereka akan senang berhubungan hanya
lewat dunia maya, dan menjauhkan diri dari berkunjung untuk bersilaturrahim
kepada saudaranya maupun tetangganya, padahal hal ini adalah mempunyai keutaman
yang luar biasa.
6.
Mengganggu
Kesehatan Manusia
Perilaku main game online di depan komputer secara terus
menerus setiap hari adalah tidak baik untuk kesehatan manusia, mulai dari
gangguan pada mata, sakit punggung, nyeri pada persendian, kaku pada otot-otot,
terpapar radiasi, lupa makan, lupa keluarga, dan yang paling bahaya bagi orang
muslim adalah lupa shalat.
7.
Melunturkan
Nilai-nilai Budaya
Dampak dari globalisasi
malalui cepatnya arus informasi yang menyebar lewat internet yang menembus
batas wilayah antarnegara yang tentunya di sini tidak ada pihak-pihak yang memfilter
informasi tersebut. Padahal yang menerima informasinya adalah dari berbagai
golongan di masyarakat. Akibatnya orang-orang yang berfikir dangkal akan mudah
terpengaruh oleh informasi-informasi dari luar tersebut secara mentah-mentah,
yang itu semua belum tentu cocok dengan budaya kita.
Contoh konkritnya
adalah penyebaran budaya fashion
pakaian ala barat, budaya sekulerisme yang memisahkan kehidupan manusia dengan
kehidupan beragama, budaya hedonisme dan bermewah-mewahan dari boyband-boyband
Korea yang banyak digandrungi dan dijadikan idola oleh banyak remaja-remaja putri.
Ini semua merupakan bahaya laten yang kita susah untuk merasakannya tetapi bisa
mengubah secara derastis perilaku dan moral bangsa khususnya dari pihak remaja
yang biasanya dalam fase pencarian jati diri. Bukankah masa depan sebuah bangsa
itu terletak di pundak kaum mudanya? Lantas bagaimana kalau para pemuda yang
menjadi penerus bangsa ini menjadi rusak karena banyak terkontaminasi oleh
budaya-budaya yang tidak baik yang menyebar melalui internet ini.
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda