Kamis, 25 Oktober 2012

dampak negatif internet

1.      Bahaya Pornografi dan Tindakan-tindakan Kekejaman Lainnya
Mengapa saya meletakkan dampak ini pada urutan yang pertama? Menurut saya pornografi ini merupakan bahaya laten yang paling berdampak pada perubahan mental, psikologis, serta perilaku laki-laki dewasa bahkan sudah merambat pada anak-anak di bawah umur dan banyak menyumbangkan tindak kejahatan-kejahatan di dunia nyata. Ini merupakan pengamatan dari pengalaman-pengalaman pada terutama teman-teman mahasiswa, karena perubahan yang terjadi pada diri seorang mahasiswa, yang dulunya sering diawasi oleh orang tuanya menjadi bebas hidupnya setelah mereka hidup jauh dari orang tua.
Kalau di dalam dunia per-televisian, masih ada aparat seperti KPI (Komisi Penyiaran Indonesia) dan Lembaga Sensor Film yang mengatur bagaimana sebuah informasi itu layak untuk disiarkan di TV, tetapi tidak demikian dengan di dunia Internet. Informasi yang menyebar lewat media internet bisa dinikmati oleh siapa saja, tidak peduli itu orang tua, bahkan anak SD sekali pun sudah bisa memakainya.
Mudahnya meng-upload file-file yang berisi konten-konten pornografi menyebabkan kita bisa menemukan dengan mudah file-file tersebut, tanpa harus sengaja mencarinya. Seperti kalau kita membuka situs-situs yang berisi informasi yang bermanfaat, tetapi kadang-kadang di dalamnya ada iklan atau advertisement dan juga jendela pop-up yang berisi gambar-gambar atau pun file-file yang tidak senonoh, sehingga sulit untuk menghindarinya.
Dampaknya bila dikonsumsi oleh anak-anak yang belum cukup umur, mereka bisa saja meniru-niru adegan-adegan yang mereka lihat dan mempraktikkannya di kehidupan nyatanya. Ini sudah banyak terbukti di banyak media massa yang banyak mengabarkan tentang itu. Karena memang pada dasarnya anak-anak itu mempunyai sifat senang meniru.
2.      Budaya Plagiat dan Menurunnya Kreativitas

Bahaya yang kedua adalah budaya plagiarism atau penjiplakan yang melangggar hak cipta. Ini saya letakkan di urutan yang kedua karena perspektif saya sebagai mahasiswa. Mahasiswa kebanyakan ingin yang instan-instan, tidak mau repot, sehingga misalnya ketika diberi tugas membuat makalah, banyak di antaranya yang comot sana comot sini Akibatnya mereka tidak berkembang dan menjadi mahassiswa yang kurang kreatif. Bahkan yang paling hebat adalah menemukan e-book materi kuliah sekaligus kunci jawabannya. :D
Informasi yang beredar di internet juga kadang-kadang tidak bisa dipertanggungjawabkan. Karena siapa saja bisa menulis dan menyebarkan informasi apa pun, seperti misalnya saya lewat blog ini, dengan leluasa dan tanpa ada aturan mengikat yang jelas serta tidak adanya tindakan penegakan hukum yang jelas dan tegas di dunia cyberspace ini. Karenanya kita sulit untuk membedakan informasi mana saja yang benar dan informasi mana yang salah.
3.      Bahaya Pembobolan dan Penipuan
Penjahat tidak hanya ada di dunia nyata, di dunia maya pun orang-orang yang seperti ini banyak berkeliaran dan tindal kejahatannya tidak kalah berbahaya daripada penjahat biasa. Tindakan membobol pertahanan seperti hacking dan cracking dapat menimbulkan kerugian. Kebanyakan adalah kasus pencurian uang, baik itu melalui pembololan ATM, pembobolan informasi kartu-kartu penting seperti kartu kredit misalnya. Dalam sekali melakukan aksinya, mereka tidak segan-segan untuk berbuat yang paling jahat, misalnya mencuri uang sampai miliaran rupiah. Ini jelas sangat merugikan kita sebagai pengguna akhir yang tidak berdosa ini.
Sedangkan dalam kasus perdagangan elektronik (e-commerce), tidak sedikit pelaku-pelaku tindak kejahatan yang tidak segan-segan untuk menipu orang-orang. Dengan bertindak sebagai penjual fiktif, pelaku kejahatan ini bisa mengambil uang sebnyak-banyaknya dari orang-orang calon pembelinya tersebut.
4.      Kecanduan
Hal negatif lainnya akibat penggunaan internet yang kurang bijak adalah kecanduan. Kecanduan ini bisa mulai dari game online, sampai gemar mengonsumsi gambar-gambar dan video-video yang tidak patut untuk ditonton. Kebanyakan dari mereka memperoleh akses internet lewat warung-warung internet (warnet) yang mudah ditemui di berbagai sudut kota. Dan akses internet di warnet pastilah butuh biaya, dan kalau sudah ketagihan sering pergi ke warnet maka efek yang kelihatan ya dari segi  financial-nya. Mereka akan menjadi orang yang suka membuang-buang uang. Bahkan kalau pun sedang tidak punya uang maka yang terjadi adalah akan melakukan tindakan negatif.
5.      Mengurangi Sifat Sosial Manusia
Akibat terlalu sering nongkrong berjam-jam di depan internet buat chatting-an atau sibuk dengan situs jejaring sosial, maka yang terjadi adalah orang-orang ini akan menjadi orang yang sulit untuk bergaul secara langsung atau tatap muka dengan orang-orang lain di sekitarnya. Mereka akan senang berhubungan hanya lewat dunia maya, dan menjauhkan diri dari berkunjung untuk bersilaturrahim kepada saudaranya maupun tetangganya, padahal hal ini adalah mempunyai keutaman yang luar biasa.
6.      Mengganggu Kesehatan Manusia
Perilaku main game online di depan komputer secara terus menerus setiap hari adalah tidak baik untuk kesehatan manusia, mulai dari gangguan pada mata, sakit punggung, nyeri pada persendian, kaku pada otot-otot, terpapar radiasi, lupa makan, lupa keluarga, dan yang paling bahaya bagi orang muslim adalah lupa shalat.
7.      Melunturkan Nilai-nilai Budaya
Dampak dari globalisasi malalui cepatnya arus informasi yang menyebar lewat internet yang menembus batas wilayah antarnegara yang tentunya di sini tidak ada pihak-pihak yang memfilter informasi tersebut. Padahal yang menerima informasinya adalah dari berbagai golongan di masyarakat. Akibatnya orang-orang yang berfikir dangkal akan mudah terpengaruh oleh informasi-informasi dari luar tersebut secara mentah-mentah, yang itu semua belum tentu cocok dengan budaya kita.
Contoh konkritnya adalah penyebaran budaya fashion pakaian ala barat, budaya sekulerisme yang memisahkan kehidupan manusia dengan kehidupan beragama, budaya hedonisme dan bermewah-mewahan dari boyband-boyband Korea yang banyak digandrungi dan dijadikan idola oleh banyak remaja-remaja putri. Ini semua merupakan bahaya laten yang kita susah untuk merasakannya tetapi bisa mengubah secara derastis perilaku dan moral bangsa khususnya dari pihak remaja yang biasanya dalam fase pencarian jati diri. Bukankah masa depan sebuah bangsa itu terletak di pundak kaum mudanya? Lantas bagaimana kalau para pemuda yang menjadi penerus bangsa ini menjadi rusak karena banyak terkontaminasi oleh budaya-budaya yang tidak baik yang menyebar melalui internet ini.

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda